.: Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang :.

Yaburo dan Wanita Salju

oleh : Vanessa Amorti (vanessa.amorti@yahoo.com)
SD CITRA AL MADINA PADANG

Di Jepang, ada desa kecil yang selalu didatangi salju, yaitu Desa Mokichi. walaupun dingin, hati penduduk itu selalu meresa hangat, Karna mereka selalu berbuat baik. Kalau dinilai siapakah yang paling baik di Desa Mokichi, Yaburolah yang paling baik di desa itu.

Nama panjangnya adalah Yaburo Sukurito. Ia bekerja sebagai tukang kayu bakar yang
sangat miskin. Dia mau menolong orang tanpa imbalan.
Suatu hari pada saat malam hari tiba, Yaburo bergegas pulang dari hutan karna badai salju sudah datang. Kayu yang telah didapatkannya cukup banyak. Kayu-kayu itu ia taruh didalam kantong yang dibuat dari kain. Ia memegang kantong itu. Di tengah jalan, dia bertemu dengan wanita yang sangat cantik dengan memakai baju berwarna emas. Ia belum pernah bertemu wanita itu sebelumnya.

Dengan tatapan penuh harap, wanita itu berkata kepada Yaburo “Kakiku kram, aku tak bisa berjalan selangkah pun… Bisakah kamu antarkan aku ke rumahku?” “Dimanakah letak rumahmu itu?” tanya Yaburo. Wanita itu terdiam dan menunjuk hutan yang gelap gulita dan tak ada jalan. Yaburo manjawab tegas “Baiklah…” Lalu dia memasukkan wanita itu ke dalam keranjang yang dipikulnya dan memberikan kayu itu pada wanita itu untuk menjaga kayu-kayu yang didapatkannya itu, kemudian pergi memasuki pedalaman gunung.
Semakin jauh berjalan, salju semakin tebal. Rumah wanita itu tak kunjung terlihat. Yaburo bertanya “Kita tidak salah jalan, kan?” wanita itu hanya mengangguk tanpa bicara.

Sebenarnya wanita itu adalah wanita salju yang suka memancing pria ke pedalaman gunung yang jauh dari tempat manusia, untuk memakan roh pria itu saat tenaganya telah habis.
Akhirnya, langkah Yaburo semakin lambat. Mulut Yaburo yang terdiam beberapa saat kemudian perlahan berkata “Nona…” Seolah telah menunggu saat itu, wanita itu menjawab sambil tersenyum “Ada apa?” Dengan napas yang tersengal, Yaburo berkata dengan suara seolah tertahan… “Nona tidak kedinginan?” Pertanyaan Yaburo yang tak
terduga itu membuat si wanita terkejut sampai tak bisa bicara.

Yaburo terus berusaha keras melangkah dengan kakinya yang sudah mati rasa akibat
dingin.”Keranjangnya tidak sempit kan? Kau tidak lapar? Bertahanlah
sedikit lagi! Bertahanlah!” Wanita itu hanya menjawab “Ya”… Tapi suaranya semakin
lemah dan akhirnya tak terdengar lagi. Yaburo yang cemas lalumenghentikan
langkahnya dan mengintip ke arah keranjang. Wanita itu sudah tak ada didalamnya. Yang ada hanyalah gumpalan salju yang dibungkus baju yang terbuat dari emas. Baju itu dia simpan dan dijaganya sebagai pengalaman tak terlupakan

Tidak ada komentar: